15 Juni 2010

SAJAK-SAJAK PENDEK 1 BAIT (2)

Isbedy Stiawan ZS





JANGAN CARI DOKTER

aku sakit,
jangan cari dokter

23-26 mei 2010







JAGA

aku mau tidur
jaga aku hingga pagi
baru kita pergi

26 mei 2010: 02.10







DENGAN APA

ingin mengertimu
tapi kabut selalu
bagai selimut
ingin selalu menyebutmu
namun kata-kata
tertatih di bibirku
dengan apa aku bisa
menerimamu dengan penuh?

25-26 mei 2010

PEZIARAH

sebungkus rokok belum cukup
waktu untuk menemaniku
secawan kopi pahit akan habis
sebelum percintaan dimulai
sebab malam bagi para peziarah
adalah jalan menujumu

*maret-mei 2010






SUNGAI

sungai ini juga
yang mengantarku
ke rahim ibu

*sungai tulangbawang, 2010






LADANG TEBU

di ladang tebu itu
aku tak mencecap gula ibu

sil 2010






SRITI

sekawanan sriti
mencari sarang lain

*kotabumi, april 2010






WAKTU

ikut aku
sebab sisa waktumu sedikit
dan ucapkan pamit...

*kotabumi, april 2010

LAMPU KAMAR

dan lampu kamar ini mulai redup
saat aku membenah diri
dari sisa hujan sore tadi:
peluk aku sebelum ia mengecupku

25 mei 2010





BINTANG DI RAMBUTMU

bekas hujan yang kusimpan
di ujung rambutmu
kini menjelma bintang
dan aku menyanyikannya
sebelum menuju peraduan

26.05.10





MENGGALI USIA

aku masuk ke sumurmu yang kering
menggali lebih dalam usiaku di sana

2010






KAU

kulupakan wajahmu
tapi semakin mengganggu
ingatanku

250510

KURSI DI DEKAT PAGAR

setiap kau ke kafe ini, selalu kaupilih kursi
di dekat pagar itu:
bersandar bagi masa depan,
langit yang berbintang
turun ke wajahmu

kafe roti boy 03.06.2010







DI POJOK

kau yang duduk di pojok,
mengira orang-orang yang datang dan pergi
akan kembali pada suatu hari
meski wajahmu memancar
langit temaram

03.06.2010









MENANAM HARI

berapa sudah kautanam hari
lalu tumbuh menjadi pohon
dan daun-daunnya memayungi usiamu
hingga gugur 52 helai rambut hitammu

03.06.2010







MALAM MENYINGSING

setiap gugur sehelai rambut
aku makin khawatir layu satu hari
dari ranting nafasku
:daun-daun menguning
malam menyingsing!

03.06.2010




DI DEPANMU

di depanmu aku bersimpuh
menunggumu beri aku suluh

04.06.2010






GERIMIS DI HARI JUMAT

yang, gerimis kembali mendatangimu
tapi jemariku akan menjentik butiran
yang singgah di rambutmu
agar mekar bunga-bunga di Sana

04.06.2010







MENITI

meniti jalan setapak menuju ladang tebu
dengan tenggorokan yang kemarau
nanti kuperah manis tebu
dari pokok tubuhmu...

04.06.2010


KERDIP PISAU

pisau yang baru kaubeli di pasar tempel itu
kini berkedip matanya padaku saat kautitip
di meja dapur
sebelum mengiris-menyayat
daging dan tempe:
"tapi, itu bukan tubuhku, bukan?"

04.06.2010







MERANTAU

aku tak ingin pulang
sebab aku sudah kerasan
merantau di jalanmu

Juni 2010







KAU

siapa tahu kau di antara
orang-orang yg menerjang rinai hujan
dan dingin malam, tanpa mantel atau jas hujan
: kau yg bersendagurau itu?

2010



WAKTU LAIN

sehari lebih kutinggalkan
kini masuk ke watu lain, tahun berbilang
yang penuh rahasia:
tundukkan aku dalam
...altar-Mu

2010

SISA USIA

di mana kulabuhkan sisa usiaku
dan langkah yang mengekal di tanah

kujadikan seruling akhir
mengiringiku ke tempat akhir

BAGAI PETIR

suaramu bagai petir menyambar hingga sepuluh rumah
dan hancur: tiada hujan lagi, air sampai lututmu
lalu sampan berlayar di mulutmu
yang bagai langit penuh petir

28.05.2010







MENUNGGU

menunggu yang mengajak pergi
kau berkabar ke mana-mana
buat jadwal dan tempat yang di tuju

28/05/10


JUMAT ISTIMEWA

segala sibuk disimpan di lubuk
segala celoteh biarkan meleleh
segala niaga taruh di beranda
lalu segera menuju panggilan
"jadikan aku hamba yang tahu fana
dan tak ke mana, kecuali kembali ke Sana," doaku
di ujung pertemuan, setelah itu bagai burung
aku beterbangan lagi

28/05/2010; 11.50



TAMAN CINTA

bunga yang kutanam pagi ini tak mekar. tak ada wanginya.

ingin kusemai di lahan wajahmu, namun musim kering

saat ini telah menguncupkan kelopaknya.
di wajahmu ingin kubuat taman cinta

28 Mei 2010: 09.21

AKU TAK MENCULIKMU

aku tak akan menculikmu
sebab kau sudah pergi lebih dulu
lalu pagar yang kau bangun tiap malam
mulai terpajang: memasung
setiap langkah...

2010



KISAH DI RUANG MAKAN

tak ada lagi percakapan
--bahkan ciuman--
sepiring luka
mengurai waktu

2010



JELANG ULANG TAHUN

simpan ucapan atau harapan
panjang umur
ketika langkah kian
dekat di pintu kubur

2010



KADO ULANG TAHUN

selembar pakaian
sebagai kado
menyimpan usia
paling tua


21/05/10

TAR ULANG TAHUN

setumpuk masa lalu
dalam adonan
terigu, telur, gula
dan batang lilin menyala
sejenak lagi kautiup
lalu sebentang jalan
terlihat semakin kelam

21/05/10




BANGUN TIDUR

karena dering telepon
kau pun terjaga
membuka kembali luka

2010





ASHAR

satu harapan
buka aku jalan
tidak ke pembaringan

21/05/10




ANGIN PETANG

mengirim gumpalan awan
ke waktu yang lain
dan asing
: di sini aku basuh wajahku pada matahari

apri-mei 2010



BURU ANGIN

lalu kuburu angin yang lari
di belakang sengat mentari
sebelum kau sampai
dan aku terlempar

22/05/10


BAJU

tanpa baju itu aku akan menikmatimu
kerudung akan mematikan
api dalam rambutmu:
bagai hutan terbakar

22/05/10





KE MANA MALAM INI

seperti siang-siang lalu kau bertanya:
ke mana malam ini?
lalu kubentangkan jalan menuju taman,
bioskop, pasar modern
hingga ke bintang-bintang
"kau pilih mana?" tanyaku

22/05/10




CIUMAN AKHIR

setelah pipimu kubelai dengan bibirku
pecah segala pertemuan

22/05/10




KATA DAN ASAP

hanya kata-kata berulang
dan asap rokok membubung
tak sisa di hatiku!

22/05/10

PUISI

datang dari sungai jauh
mengembara ke padang-padang
hijau atau gersang
mengendap dalam kebunmu

22/05/10

BERI KABAR

setelah kau tutup pintu rumah
dan langkahmu kian membentang
beri kabar aku
tentang kota-kota pualam
jalan-jalan garam
juga sekuntum kembang

21-22/05/2010




MALAM: DI KAFE

hanya suaramu sayup kudengar
lalu kibasan jemariku bagai kipas
membikin ruang ini jadi warna-warni
: kaukah yang tertawa itu?

2010



SENJA

masih mengumpulkan sisa waktu
yang siap diusung ke dalam senja
setelah itu kita tertatih sebagai tunanetra
mencari tempat cumbu...

21/05/10

HILANG

akhirnya harus kusudahi ujung pantai ini
melipat setiap pasir
dan membungkus segala kerang
hingga menguburku di laut dalam:
ketika perahu-perahu itu
tersimpan di matamu
sebagai butiran

17-22/05/10




MEI

api itu membakar tubuhmu, Mei
tangan-tangan hitam itu
menarikmu ke semak:
mengubur masa depanmu

15/05/10






RUMAH PUISI

jangan biarkan aku sendiri
tersesat di dalam hutan kata
dan kubangan asap rokokmu
sebelum sampai di rumah puisi

22/05/10

MASUK

masuklah ke dalam malam
lalu temukan siang:
menusuk jalan

mei 2010





MALAM: TAK ADA ORANG

tak ada orang
meski suaramu genderang
aku tetap sendiri
mengeja gerak kaki

2010




DUA BARIS MELUPAKANMU

sudah kulupakan namamu
sejak berkali-kali kau dusta

april-mei 2010





BAWAKAN AKU BUNGA

"jadi kita pergi?" tanyamu
setelah pukul sepuluh malam
dan halaman rumah lengang
langit berawan hitam
"tapi bawakan aku bunga
agar tidurku makin wangi," jawabku
lalu menggandengmu
menuju taman bagi orang-orang tercinta
yang sudah lama terdiam

22/05/10




ESKSTASE

aku tengah menuju ujung jemarimu

yang menunjuk langit berbintang

bulan berselempang

memilin setiap kuku-kukumu

hingga ke dagu: bagaikan lebah

aku pun bergantungan

ingin mencapai paling malam

MAUT

setangkup roti, segelas kopi

sudah dua batang rokok:

hayalku membubung

membentuk bulatan, segitiga, kotak,

kotakwajik, piramida,

sebilah belati. menujah umurku!

2010

JEDA

sudahi dulu

sejenak saja

segeralah berbasuh

sebelum malam

membasuhmu dengan kelam

2010

SETELAH TERPEJAM

setelah kau terpejam

aku ingin menyusul

mimpi-mimpimu

menangkap setiap dengkur

menyimpan seluruh hembusan

dan menulisnya dalam lembaran malam

: tidurlah tidur

biarkan dengkur

itu jadi sumur

bagiku menggali rahasia malam

-- juga sayang

2010

BULAN MELANGKAH

ke mana bulan melangkah
menatap rasi sebagai arah
agar tak sasar
atau tenggelam sebelum tiba di bandar
-- meski kutahu di situ
kau tak akan menunggu
sebab kita sudah lama membatu

2010

MENAFSIR MIMPI

KAU bilang sudah pagi
aku lihat waktu masih malam
kini kau mengajakku tidur
tapi aku belum ingin mendengkur
-- sedang apa kau dalam mimpi?

2010





PENJARA
: buat relawan kemanusiaan Palestina

ini surga bagi kami
tapi neraka bagi perampok
sebelum kami tiba di dermaga tujuan

01062010

RUMAH DALAM LUMPUR

tak ada jalan lain, kecuali memasuki tubuhmu.
melepas bayang dan angin
jadi kendaraan membawaku
berkesiur: jadi beliung

mengangkat dan menghancurkan

ke padang tak bertiang
manakah rumahku yang pernah kubangun

di dalam tubuhmu, setelag angin kencang itu datang?
aku kini tertidur di kolam lumpur:

bertahun-tahun kemudian

2010

LAUT MALAM

biru langit sebibir bulan berenang di laut malam
aku ingin bersampan menuju pelabuhan
di mana kau selalu memandangku

2010



BERJALAN SEHABIS HUJAN

berjalan di bawah langit sehabis hujan
orang-orang melangkah bagai bawa selimut
putih: kelambu yang membuatmu
bagai barisan membayang
menuju taman. bunga tulip di matamu...

2010






ADA YANG PULANG

ada yang pulang saat gerimis jatuh
lalu kau pergi menyiapkan payung
untuk menyambut saat menyeberang jalan

2010








JADI CICAK

dalam ruangan ini
aku jadi cicak
dan seekor nyamuk mengacungkan
belati

2009-2010

EMBUN DI JARUM JAM

menepis embun
di jarum jam
yang merambat
di angka usiaku

GALI AIRMATA

jika kau sampai selamat
beri kabar cepat
pabila kau senang
simpanlah untuk masadepan
dan bila kau berduka
aku akan gali airmata


JIKA JARAK...

jika jarak bisa kutempuh
dengan apa rindu akan kaurengkuh?



MENABUNG RINDU

betapa jarak terasa jauh
meski percakapan disatukan
karena itu langkah selalu menulis
kalimat rapuh
...membuat jarak
menabung rindu

*) persiapan untuk buku kumpulan puisi tersendiri

**) sejumlah puisi di sini sudah ada yang dipublikasikan di media massa


Tidak ada komentar: