10 Maret 2009

Puisi Isbedy Stiawan ZS

Dayung (Part One)

jika letihmu adalah letihku pula
kangen jadi lautnya dan rindu sebagai sampannya
kita akan arungi laut malam ini dengan peluk dan belai
sebagai dayung

*

bila dayung telah dipatahkan dan perahu dibocorkan
lambung mana lagi sebagai istirahat kita

bila laut masih gelora dan angin berkesiut di tiap layar
pulau mana lagi akan jadi singgah kita

bila pulau telah hilang dan dermaga tenggelam
peristirahatan mana akan labuh kita

bila labuh tak lagi beri sauh ditambat
akankah kita tertambat di laut jauh?

dayung yang kita buat dan pelihara
sekiranya benar-benar patah,

ke mana kita berlayar lagi?

*

baiklah malam ini biarkan jadi senyap
sebab laut pun akan hilang angin
dan gelombang pesiar di buritan
maka kita akan segera sampai
mencium segala pasir dan cangkang

2009




Di Antara Dua Kota

Setelah jauh aku tinggalkan punggung bukit itu
Pantai yang mengering hingga bekas langkahku hilang
Jalan-jalan jadi mengapung, bekas hujan di dadamu
Aku bisa bercermin, wajahku yang luka
pelipismu yang memutih: "jangan biarkan
aku sendiri di sini," haramu

Tapi, aku tak bisa menemanimu lagi
Aku sudah lama ingin sendiri, mengepung jalan
Membalikkan langkahku yang lama sudah patah
Di jalan yang dulu sekali buatku tersesat
Di antara dua kota dalam sejarah lama
Memandang kosong...

2009