JANGAN CARI DOKTER
aku sakit,
jangan cari dokter
23-26 mei 2010
JAGA
aku mau tidur
jaga aku hingga pagi
baru kita pergi
26 mei 2010: 02.10
DENGAN APA
ingin mengertimu
tapi kabut selalu
bagai selimut
ingin selalu menyebutmu
namun kata-kata
tertatih di bibirku
dengan apa aku bisa
menerimamu dengan penuh?
25-26 mei 2010
PEZIARAH
sebungkus rokok belum cukup
waktu untuk menemaniku
secawan kopi pahit akan habis
sebelum percintaan dimulai
sebab malam bagi para peziarah
adalah jalan menujumu
*maret-mei 2010
SUNGAI
sungai ini juga
yang mengantarku
ke rahim ibu
*sungai tulangbawang, 2010
LADANG TEBU
di ladang tebu itu
aku tak mencecap gula ibu
sil 2010
SRITI
sekawanan sriti
mencari sarang lain
*kotabumi, april 2010
WAKTU
ikut aku
sebab sisa waktumu sedikit
dan ucapkan pamit...
*kotabumi, april 2010
LAMPU KAMAR
dan lampu kamar ini mulai redup
saat aku membenah diri
dari sisa hujan sore tadi:
peluk aku sebelum ia mengecupku
25 mei 2010
BINTANG DI RAMBUTMU
bekas hujan yang kusimpan
di ujung rambutmu
kini menjelma bintang
dan aku menyanyikannya
sebelum menuju peraduan
26.05.10
MENGGALI USIA
aku masuk ke sumurmu yang kering
menggali lebih dalam usiaku di sana
2010
KAU
kulupakan wajahmu
tapi semakin mengganggu
ingatanku
250510
KURSI DI DEKAT PAGAR
setiap kau ke kafe ini, selalu kaupilih kursi
di dekat pagar itu:
bersandar bagi masa depan,
langit yang berbintang
turun ke wajahmu
kafe roti boy 03.06.2010
DI POJOK
kau yang duduk di pojok,
mengira orang-orang yang datang dan pergi
akan kembali pada suatu hari
meski wajahmu memancar
langit temaram
03.06.2010
MENANAM HARI
berapa sudah kautanam hari
lalu tumbuh menjadi pohon
dan daun-daunnya memayungi usiamu
hingga gugur 52 helai rambut hitammu
03.06.2010
MALAM MENYINGSING
setiap gugur sehelai rambut
aku makin khawatir layu satu hari
dari ranting nafasku
:daun-daun menguning
malam menyingsing!
03.06.2010
DI DEPANMU
di depanmu aku bersimpuh
menunggumu beri aku suluh
04.06.2010
GERIMIS DI HARI JUMAT
yang, gerimis kembali mendatangimu
tapi jemariku akan menjentik butiran
yang singgah di rambutmu
agar mekar bunga-bunga di Sana
04.06.2010
MENITI
meniti jalan setapak menuju ladang tebu
dengan tenggorokan yang kemarau
nanti kuperah manis tebu
dari pokok tubuhmu...
04.06.2010
KERDIP PISAU
pisau yang baru kaubeli di pasar tempel itu
kini berkedip matanya padaku saat kautitip
di meja dapur
sebelum mengiris-menyayat
daging dan tempe:
"tapi, itu bukan tubuhku, bukan?"
04.06.2010
MERANTAU
aku tak ingin pulang
sebab aku sudah kerasan
merantau di jalanmu
Juni 2010
KAU
2010
...altar-Mu
2010
SISA USIA
BAGAI PETIR
suaramu bagai petir menyambar hingga sepuluh rumah
dan hancur: tiada hujan lagi, air sampai lututmu
lalu sampan berlayar di mulutmu
yang bagai langit penuh petir
28.05.2010
MENUNGGU
menunggu yang mengajak pergi
kau berkabar ke mana-mana
buat jadwal dan tempat yang di tuju
28/05/10
JUMAT ISTIMEWA
segala sibuk disimpan di lubuk
segala celoteh biarkan meleleh
segala niaga taruh di beranda
lalu segera menuju panggilan
"jadikan aku hamba yang tahu fana
dan tak ke mana, kecuali kembali ke Sana," doaku
di ujung pertemuan, setelah itu bagai burung
aku beterbangan lagi
28/05/2010; 11.50
TAMAN CINTA
bunga yang kutanam pagi ini tak mekar. tak ada wanginya.
ingin kusemai di lahan wajahmu, namun musim kering
saat ini telah menguncupkan kelopaknya.
di wajahmu ingin kubuat taman cinta
28 Mei 2010: 09.21
AKU TAK MENCULIKMU
aku tak akan menculikmu
sebab kau sudah pergi lebih dulu
lalu pagar yang kau bangun tiap malam
mulai terpajang: memasung
setiap langkah...
2010
KISAH DI RUANG MAKAN
tak ada lagi percakapan
--bahkan ciuman--
sepiring luka
mengurai waktu
2010
JELANG ULANG TAHUN
simpan ucapan atau harapan
panjang umur
ketika langkah kian
dekat di pintu kubur
2010
KADO ULANG TAHUN
selembar pakaian
sebagai kado
menyimpan usia
paling tua
21/05/10
TAR ULANG TAHUN
setumpuk masa lalu
dalam adonan
terigu, telur, gula
dan batang lilin menyala
sejenak lagi kautiup
lalu sebentang jalan
terlihat semakin kelam
21/05/10
BANGUN TIDUR
karena dering telepon
kau pun terjaga
membuka kembali luka
2010
ASHAR
satu harapan
buka aku jalan
tidak ke pembaringan
21/05/10
ANGIN PETANG
mengirim gumpalan awan
ke waktu yang lain
dan asing
: di sini aku basuh wajahku pada matahari
apri-mei 2010
BURU ANGIN
lalu kuburu angin yang lari
di belakang sengat mentari
sebelum kau sampai
dan aku terlempar
22/05/10
BAJU
tanpa baju itu aku akan menikmatimu
kerudung akan mematikan
api dalam rambutmu:
bagai hutan terbakar
22/05/10
KE MANA MALAM INI
seperti siang-siang lalu kau bertanya:
ke mana malam ini?
lalu kubentangkan jalan menuju taman,
bioskop, pasar modern
hingga ke bintang-bintang
"kau pilih mana?" tanyaku
22/05/10
CIUMAN AKHIR
setelah pipimu kubelai dengan bibirku
pecah segala pertemuan
22/05/10
KATA DAN ASAP
hanya kata-kata berulang
dan asap rokok membubung
tak sisa di hatiku!
22/05/10
PUISI
datang dari sungai jauh
mengembara ke padang-padang
hijau atau gersang
mengendap dalam kebunmu
22/05/10
BERI KABAR
setelah kau tutup pintu rumah
dan langkahmu kian membentang
beri kabar aku
tentang kota-kota pualam
jalan-jalan garam
juga sekuntum kembang
21-22/05/2010
MALAM: DI KAFE
hanya suaramu sayup kudengar
lalu kibasan jemariku bagai kipas
membikin ruang ini jadi warna-warni
: kaukah yang tertawa itu?
2010
SENJA
masih mengumpulkan sisa waktu
yang siap diusung ke dalam senja
setelah itu kita tertatih sebagai tunanetra
mencari tempat cumbu...
21/05/10
HILANG
akhirnya harus kusudahi ujung pantai ini
melipat setiap pasir
dan membungkus segala kerang
hingga menguburku di laut dalam:
ketika perahu-perahu itu
tersimpan di matamu
sebagai butiran
17-22/05/10
MEI
api itu membakar tubuhmu, Mei
tangan-tangan hitam itu
menarikmu ke semak:
mengubur masa depanmu
15/05/10
RUMAH PUISI
jangan biarkan aku sendiri
tersesat di dalam hutan kata
dan kubangan asap rokokmu
sebelum sampai di rumah puisi
22/05/10
MASUK
masuklah ke dalam malam
lalu temukan siang:
menusuk jalan
mei 2010
MALAM: TAK ADA ORANG
tak ada orang
meski suaramu genderang
aku tetap sendiri
mengeja gerak kaki
2010
DUA BARIS MELUPAKANMU
sudah kulupakan namamu
sejak berkali-kali kau dusta
april-mei 2010
BAWAKAN AKU BUNGA
"jadi kita pergi?" tanyamu
setelah pukul sepuluh malam
dan halaman rumah lengang
langit berawan hitam
"tapi bawakan aku bunga
agar tidurku makin wangi," jawabku
lalu menggandengmu
menuju taman bagi orang-orang tercinta
yang sudah lama terdiam
22/05/10
ESKSTASE
MAUT
2010
JEDA
2010
2010
BULAN MELANGKAH
ke mana bulan melangkah
menatap rasi sebagai arah
agar tak sasar
atau tenggelam sebelum tiba di bandar
-- meski kutahu di situ
kau tak akan menunggu
sebab kita sudah lama membatu
2010
MENAFSIR MIMPI
-- sedang apa kau dalam mimpi?
2010
PENJARA
: buat relawan kemanusiaan Palestina
ini surga bagi kami
tapi neraka bagi perampok
sebelum kami tiba di dermaga tujuan
01062010
RUMAH DALAM LUMPUR
tak ada jalan lain, kecuali memasuki tubuhmu.
melepas bayang dan angin
jadi kendaraan membawaku
berkesiur: jadi beliung
mengangkat dan menghancurkan
ke padang tak bertiang
manakah rumahku yang pernah kubangun
di dalam tubuhmu, setelag angin kencang itu datang?
aku kini tertidur di kolam lumpur:
bertahun-tahun kemudian
2010
LAUT MALAM
biru langit sebibir bulan berenang di laut malam
aku ingin bersampan menuju pelabuhan
di mana kau selalu memandangku
2010
BERJALAN SEHABIS HUJAN
berjalan di bawah langit sehabis hujan
orang-orang melangkah bagai bawa selimut
putih: kelambu yang membuatmu
bagai barisan membayang
menuju taman. bunga tulip di matamu...
2010
ADA YANG PULANG
ada yang pulang saat gerimis jatuh
lalu kau pergi menyiapkan payung
untuk menyambut saat menyeberang jalan
2010
JADI CICAK
dalam ruangan ini
aku jadi cicak
dan seekor nyamuk mengacungkan
belati
2009-2010
EMBUN DI JARUM JAM
GALI AIRMATA
dan bila kau berduka
aku akan gali airmata
JIKA JARAK...
MENABUNG RINDU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar